Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts
Jadwal Pelaksanaan UM-PTKIN 2025

Jadwal Pelaksanaan UM-PTKIN 2025

Jadwal UM-PTKIN 2025 secara resmi telah diterbitkan oleh Kementerian Agama. Ujian masuk PTKIN merupakan gerbang awal bagi siswa tingkat MA/SMA yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi Keagamaan Islam Negeri.

UM PTKIN 2025 di awali dengan proses pendaftaran pada 22 April 2025 s.d 28 Mei 2025.

Sebelum melaksanakan jalur UM-PTKIN, Kemenag RI membuka jalur SPAN-PTKIN 2025. Jalur SPAN PTKIN merupakan jalur pendaftaran ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam menggunajan prestasi.

Sehingga bagi siswa yang tidak diterima pada jalur pendaftaran SPAN-PTKIN, dapat menempuh jalur UM-PTKIN 2025.

Jadwal Pelaksanaan UM-PTKIN 2025

Jadwal Pelaksanaan UM-PTKIN 2025


UM-PTKIN 2025 merupakan ujian masuk untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang di selenggarakan secara nasional di bawah Kementerian Agama RI.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan UM-PTKIN 2025 yang di kutip dari laman resmi UM-PTKIN.

  • Pendaftaran UM-PTKIN: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB s.d 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB.
  • Pembayaran pendaftaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB s.d 28 Mei 2025 pukul 23.59 WIB.
  • Finalisasi Pendaftaran UMP-PTKIN 2025: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB s.d 31 Mei 2025 pukul 23.59 WIB.
  • Pelaksanaan UM-PTKIN 2025: 10 s.d 12 Juni 2025 dan 14 s.d18 Juni 2025.
  • Pengumuman hasil: 30 Juni 2025.

Baca Juga: Cara Pendaftaran PDSS SPAN-PTKIN

Biaya Pendaftaran UM-PTKIN 2025


Berbeda dengan SPAN-PTKIN, peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000 dalam proses pendaftaran UM-PTKIN 2025. Biaya tersebut belum termasuk biaya tambahan jika transaksi menggunakan bank selain pada Bank Mandiri.

Syarat Peserta UM-PTKIN 2025


Peserta yang berhak mendaftar pada Ujian Masuk PTKIN 2025 adalah sebagai berikut:
  • Peserta didik pada Satuan Pendidikan tingkat MA/MAK/SMA/SMK/SPM/PDF/PKPPS dan sederajat yang lulus tahun 2023, 2024, dan 2025.
  • Peserta didik lulusan tahun 2023 dan 2024 wajib memiliki Ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL), dan Peserta didik lulusan 2025 wajib memiliki salah satu dari Surat Keterangan Lulus (SKL)/Pengumuman Lulus/KTP/Kartu Siswa.
  • Peserta didik wajib memiliki: a) Nomor Induk Siswa Nasional (NISN); b) Email yang aktif dan dapat dihubungi; c) Nomor WhatsApp yang aktif dan dapat di hubungi; dan d) Peserta melakukan pendaftaran secara mandiri pada laman https://um.ptkin.ac.id.
  • Peserta didik melakukan pembayaran biaya pendaftaran melalui bank yang di tetapkan oleh Panitia Nasional.
  • Peserta didik memilih maksimal 3 Prodi pada PTKIN/PTN.
  • Peserta didik memilih PTKIN/PTN Titik Lokasi Ujian.
  • Pendaftaran peserta didik di nyatakan selesai apabila telah melakukan Finalisasi Pendaftaran.

Demikianlah informasi terkait Jadwal UM-PTKIN 2025, semoga dapat memberikan manfaat.
Learn More
Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah Terbaru 2023

Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah Terbaru 2023

Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah diatur dalam Juknis PPDB Madrasah Tahun 2023/2024, Juknis yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendis Nomor 181 Tahun 2023 yang ditanda tangani di Jakarta pada 10 Januari 2023 tersebut mengatur tentang Jumlah Siswa dan Rombel pada satuan pendidikan Madrasah.

Aturan Siswa dan Rombel tersebut mengatur tentang jumlah minimal dan jumlah siswa maksimal dalam Satu Rombongan Belajar (Rombel) serta jumlah minimal serta jumlah maksimal Rombongan Belajar (rombel) pada Madrasah.

Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah

Dalam 1 ruang kelas jumlah siswa untuk tiap tingkatan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) berbeda-beda, begitupun juga jumlah minimal serta maksimal rombelnya di tiap kelasnya.

Pembatasan jumlah tersebut bertujuan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.

Baca Juga: Juknis PPDB Madrasah Tahun 2023/2024

Rombel/Rombongan belajar merupakan kumpulan siswa/peserta didik yang terdaftar ditiap kelas dalam satu satuan pendidikan madrasah.

Jumlah Siswa dalam Satu Rombongan Belajar (Rombel) di Madrasah Terbaru 2023


Aturan dan ketentuan Jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) di Madrasah diatur sebagai berikut:

  • MI paling banyak 28 siswa/kelas.
  • MTs paling banyak 32 siswa/kelas.
  • MA paling banyak 36 siswa/kelas.
  • Madrasah penyelenggara program inklusi dapat menentukan jumlah rombongan belajar pada kelas yang didalamnya terdapat siswa berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan kelayakan satuan pendidikan madrasah. 

Jumlah Rombongan Belajar (Rombel) pada Madrasah Terbaru 2023


Aturan dan ketentuan untuk Jumlah Rombongan Belajar (Rombel) pada Madrasah diatur sebagai berikut:
  • MI paling sedikit 6 Rombel dan paling Banyak 54 Rombel, tiap tingkat paling banyak 9 rombongan belajar (Rombel).
  • MTs paling sedikit 3 Rombel dan paling Banyak 33 Rombel, tiap tingkat paling banyak 11 rombongan belajar (Rombel).
  • MA paling sedikit 3 Rombel dan paling Banyak 36 rombongan belajar, tiap tingkat paling banyak 12 rombongan belajar (Rombel).
  • MAK paling sedikit 3 Rombel dan paling Banyak 72 rombongan belajar, tiap tingkat paling banyak 24 rombongan belajar (Rombel).
Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah Terbaru 2022-2023
Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah Terbaru 2023-2024
Madrasah dapat mempunyai Rombongan Belajar (Rombel) melebihi dari ketentuan yang ditetapkan diatas dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Penambahan rombongan belajar tidak mengganggu mutu pembelajaran.
  • Penambahan rombongan belajar tidak berdampak pada pembangunan ruang kelas baru.
  • Penambahan rombongan belajar tidak berdampak pada pengangkatan guru baru.
  • Mendapat persetujuan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama RI setempat.

Demikianlah informasi tentang Aturan Jumlah Siswa dan Rombel pada Madrasah Terbaru 2023, semoga bermanfaat!
Learn More
Aktivitas Dalam Pembelajaran; Esensi, Prinsip dan Jenis-jenisnya

Aktivitas Dalam Pembelajaran; Esensi, Prinsip dan Jenis-jenisnya

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar, kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar (Sardiman, 2008: 96).

Aktivitas Dalam Pembelajaran; Esensi, Prinsip dan Jenis-jenisnya

Pendidikan modern menekankan pada kegiatan anak dalam proses pembelajaran mengajar. Anak aktif sendiri dan mencari sendiri. Dengan demikian anak akan lebih bertanggungjawab dan berani mengambil keputusan sehingga pengertian mengenai suatu persoalan benar-benar mereka pahami dengan baik.

Menurut pandangan psikologi setiap peserta didik hanya belajar 10% dari yang dibaca, 20 % dari yang didengar, 30 % dari yang dilihat, 50 % dari yang dilihat dan didengar, 70% dari yang dikatakan, dan 90 % dari yang dikatakan dan dilakukan (Ramayulis, 2005: 99).

Jean Jaques Rousseau, tokoh utama teori naturalisme, berpendapat bahwa anak mempunyai sejumlah potensi atau kemampuan. mereka berasumsi bahwa individu bukan saja mempunyai potensi atau kemampuan untuk berbuat atau melakukan berbagai tugas, tetapi juga memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar dan berkembang sendiri (Abuddin, 2012: 33).

Montessori sebagaimana dikutip Sardiman (2008: 96) juga menegaskan bahwa anak-anak memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan pembimbing dan mengamati perkembangan anak didiknya. Pernyataan Montessori ini memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri.

Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “.... constructing and restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a complex network of increasing conceptual consistency.....”. pemberian makna terhadap objek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan kelas yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas.

Oleh sebab itu pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam memproses gagasannya, bukan semata-mata pengelolaan siswa, lingkungan belajarnya, dan atau prestasi belajarnya (Asri, 2005: 58).

Disinilah letak pentingnya aktivitas dalam pembelajaran, yang tidak lain ialah untuk memberikan pengalaman, pemrosesan gagasan serta pemberian makna oleh siswa itu sendiri. Karena inti dari pendekatan pembelajaran berbasis aktivitas ialah “belajar dengan melakukan”.

Upaya melaksanakan pembelajaran yang menekankan pada pengaktifan belajar siswa didasarkan atas asumsi-asumsi tertentu. Ada sejumlah asumsi dasar pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Menurut Sumiati & Asra (2008: 39) ialah:
  • Kegiatan belajar merupakan suatu proses kontinyu dan bervariasi.
  • Dalam proses belajar ada keterlibatan mental dari siswa secara optimal.
  • Komunikasi dalam pembelajaran berlangsung dalam banyak arah.
  • Untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran yang efektif.


Prinsip-prinsip Aktivitas


Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan di dunia Barat, dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaannya (nativisme). Sebagai lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme).

Sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya. Dalam Islam, kira-kira konvergensi inilah yang mendekati kebenaran (Tafsir, 2014: 34).

Sebagaimana Sabda Rasulullah saw yaang menjelaskan tentang keadaan seseorang ketika hadir ke dunia, sebagai berikut:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى يُعْرَبُ عَنْهُ لِسَانُهُ, فَأبَوَاهُ يُهَوِّدَانَهُ أوْ يُنَصِّرَانَهُ أوْ يُمَجِّسَانَهُ. (ع طب هق) عن الأسود بن سريع (صح).

Artinya: Dari Aswad Bin Sari’: “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan membawa fitrah sebelum lisannya dirubah, ayah dan ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. (Jami’us Shaghir, Hadis ke 6356: 415)

Prinsip-prinsip aktivitas dalam belajar dalam hal ini akan dilihat dari sudut pandang perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan, yakni ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern (Sardiman, 2008: 97).

Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Lama

Dalam pendidikan kuno aktivitas anak tidak pernah diperhatikan karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain sebagai “orang dewasa dalam bentuk kecil”. Ia harus diajar menurut kehendak orang dewas. Karena itu ia harus menerima dan mendengar apa-apa yang diberikan dan disampaikan orang dewasa/pendidik tanpa dikritik. Anak tak ubahya seperti kertas putih atau gelas kosong yang pasif menerima apa saja yang dituangkan kedalamnya (Ramayulis, 2005: 107).

John Locke (1632) dengan konsepnya Tabularasa, mengibaratkan jiwa (psyche) seseorang bagaikan kertas putih yang tidak bertulis. Kertas putih ini kemudian akan mendapatkan coretan atau tulisan dari luar. Terserah unsur dari luar yang akan menulis, mau ditulisi merah atau hijau, kertas itu akan bersifat reseptif. Konsep semacam ini kemudian ditransfer ke dalam dunia pendidikan (Abuddin, 2012: 242).

Jadi menurut teori ini, siswa diibaratkan kertas putih, sedang unsur dari luar yang menulisi adalah guru. Dalam hal ini terserah kepada guru, mau dibawa kemana, mau diapakan siswa itu, karena guru adalah yang memberi dan mengatur siswa. Dengan demikian, aktivitas didominasi oleh guru, sedang siswa bersifat pasif dan menerima begitu saja. Guru menjadi seseorang yang adikuasa didalam kelas.

Menurut Pandangan Ilmu Jiwa Modern


Aliran modern merombak dan mengubah pandangan itu dan menggantikannya dengan penekanan pada kegiatan anak pada proses pembelajaran (Ramayulis, 2005: 107).

Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan menerjemahkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan aktif sendiri. Sehingga yang penting bagi guru adalah menyediakan kondisi yang kondusif (Sardiman, 2008: 97).

Yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Contoh seseorang siswa yang sedang membaca buku, secara fisik siswa tersebut menghadapi suatu buku, tetapi mungkin pikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju buku yang dibaca. Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik maupun aktivitas mental. Kalau sudah demikian, belajar itu tidak akan optimal (Sardiman, 2008: 100).

Jenis-jenis Aktivitas Belajar


Adanya perubahan paradigma pendidikan saat ini menuntut dilakukannya perubahan proses pembelajaran di dalam kelas. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar, bukan sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajara secara optimal.

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, disekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat disekolah-sekolah tradisional.

Paul B. Diedrich dalam Ramayulis (2005: 108) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:
  • Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
  • Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
  • Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
  • Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
  • Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
  • Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model merepasi, bermain, berkebun, berternak.
  • Mental activities, sebagai contoh mislanya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
  • Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Jadi klasifikasi aktivitas seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan dalam pembelajaran, tentu Pembelajaran akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar peranannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan.

Tetapi sebaliknya semua ini merupakan tantangan yang menuntut jawaban dari para guru. Kreativitas guru mutlak diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa yang sangat bervariasi itu.

DAFTAR PUSTAKA
 
  • Asri, Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta
  • Jalaluddin Abdurrahman. Tt. Jami’us Shaghir Min Hadis al-Basyir al-Nadlir, Dar al-Kutub al-Nafidah.
  • Nata, Abuddin. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat, Jakarta: Rajawali Pers.
  • Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama islam. Jakarta: Kalam Mulia
  • Sardiman. 2008. Interaksi dam Motivasi belajar-mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  • Sumiati, Asra. 2008. Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima.
  • Tafsir, Ahmad. 2014. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Learn More
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box ANBK

Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box ANBK

Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan segera bergulir. Tahapan-tahapan pelaksanaan ANBK sudah dimulai dengan telah dilakukakannya Pendataan Calon Peserta Ujian Nasional (Capesun) baik melalui EMIS maupun PDUN serta telah dilaksanakannya Simulasi 1 ANBK yang dibagi menjadi 2 tahap.

Namun, tentu saja pelaksanaan ANBK di tiap satuan pendidikan mengalami kendala-kendala yang beragam. atau mungkin juga banyak menyisakan pertanyaan-pertanyaan dikalangan proktor dan teknisi UNBK.

Seperti halnya contoh kasus bagaimana jika di dalam 1 satuan pendidikan ditumpangi oleh sekolah/madrasah lain yang berbeda jenjang? Bagaimana menginstall VHD di Virtual Boxnya?

Nah, dalam artikel kali ini akan di uraikan tentang bagaimana cara membuat 2 VHD di Virtual Box ANBK. Untuk itu simak petunjuknya berikut ini.

Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box


Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box UNBK 


Sobat Kami Madrasah, untuk dapat membuat 2 VHD di Virtual Box ANBK, ikuti langkah-langkah berikut:
  • Install VirtualBox versi tebaru.
  • Pastikan sudah meng-extrak 2 VHD yang masih fresh dengan nama yang berbeda.
  • Letakkan VHD yang di extrak dalam satu folder yang sama.
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
  • Buat Virtual baru dengan Nama “Server_SMA” ( sesuaikan keinginan )
  • Lakukan pengaturan virtual seperti yang ada di Manual Book. 
  • Setelah berhasil membuat untuk SMA/SMK, sekarang kita buat untuk SMP/MTs.
  • Sebelom membuat Virtual untuk SMP kita harus mengubah UUID yang ada di Virtual Box.
  • Masuk ke CMD dengan tekan Windows+R, lalu ketikkan “cmd” dan Ok.

Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
  • Sekarang kita arahkan ke Folder installasi VirtualBox.
  • Ketikkan pada CMD “cd c:/program files/oracle/virutalbox” tanda tanda kutip kemudian Enter.
  • Jika berhasil maka akan tertuju langsung ke folder installasi VirtualBox.
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
  • Sekarang ketikkan “VBOXMANAGE.exe internalcommands sethduuid “letak VHD” tanda tanda kutip.
  • Drag VHD SMP ke arah CMD.
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
  • Kemudian tekan enter dan pastikan UUID Path Berhasil.
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
  • Sekarang buat Virtual baru dengan Nama yang berbeda untuk SMP.
  • Arahkan VHD untuk SMP.
  • Selesai.
Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box
Demikianlah informasi tentang Cara Pembuatan 2 VHD di Virtual Box ANBK, semoga bermanfaat.
Learn More
Syarat dan Jadwal PPDB MIN MTsN dan MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023

Syarat dan Jadwal PPDB MIN MTsN dan MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023

Jadwal dan Syarat PPDB pada Madrasah Negeri di wilayah DKI Jakarta diatur melalui keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam Juknis PPDB MIN, MTsN, dan MAN secara Online di lingkungan Kanwil Kemenag DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2022/2023.

Dalam Juknis PPDB Madrasah (MIN, MTsN & MAN) wilayah DKI Jakarta Tahun 2022/2023 diatur tentang tata cara pendafataran serta persyaratan dan jadwal pendafataran siswa baru pada MIN MTsN dan MAN di wilayah DKI Jakarta yang dilaksanakan secara online.

PPDB Madrasah DKI Jakarta Tahun 2022/2023

Seluruh rangkaian kegiatan PPDB Madrasah DKI Jakarta dilaksanakan secara online/daring mengingat kondisi saat ini yang masih pandemic covid-19.

Baca Juga: Petunjuk Teknis PPDB Madrasah (MI, MTs, dan MA) TP 2022/2023

Pelaksanaan PPDB Madrasah di Wilayah DKI Jakarta melalui laman ppdb.madrasahdki.com ini diperuntukkan hanya bagi Madrasah Negeri saja. Pendaftaran Siswa baru di MIN, MTsN & MAN DKI Jakarta dibuka mulai tanggal 25 Mei s/d 4 Juli 2022 dengan jadwal dan pembagian kegiatan yang telah ditentukan.

PPDB MIN, MTsN & MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023 dilaksanakan secara online dan serentak melalui alamat website: https://ppdb-madrasahdki.com. Bagi Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dapat mengirimkan email melalui alamat: kesiswaandki@gmail.com.

Tata Cara Pendaftaran MIN MTsN & MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023


Tata cara pendafataran PPDB Madrasah (MIN, MTsN, dan MAN) wilayah DKI Jakarta Tahun 2022/2023 dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Calon peserta didik membuka situs publik PPDB Online yang beralamat di https://ppdb-madrasahdki.com dan ikuti alur dan tahapannya seperti berikut ini:

Alur Pengajuan Akun (Pra-Pendaftaran)

Jadwal Pengajuan Akun secara online mulai tanggal 25 Mei 2022 s/d 6 Juni 2022(proses verifikasi oleh tim verifikator pada hari kerja). Selengkapnya terkait mekanisme pengajuan akun, silahkan unduh Juknis PPDB Madrasah DKI Jakarta di bawah.

Alur Pengajuan Token/PIN (Akun) Pendaftaran
  • Mengakses situs pendaftaran di ppdb.madrasahdki.com
  • Melakukan pengajuan akun dengan klik Ajukan Akun
  • Mengisi formulir secara daring/online
  • Mengupload berkas persyaratan yang ditentukan (Detail jenis berkas, selengkapnya lihat Juknis)
  • Mencetak bukti pengajuan akun berupa token/PIN
  • Kemudian lakukan aktivasi Token/PIN dan memilih Madrasah

Alur Aktivasi Token/PIN Pendaftaran
  • Akses laman pendaftaran Madrasah DKI Jakarta di ppdb.madrasahdki.com
  • Aktivasi Token/PIN dengan klik tombol Daftar > aktivasi Token/PIN
  • Masukkan Nomor Peserta dan Token/PIN
  • Ganti Token/PIN dengan kata sandi/password
  • Kemudian lanjut memilih madrasah tujuan pendafataran

Alur Memilih Madrasah Tujuan Pendaftaran
  • Akses laman pendaftaran Madrasah DKI Jakarta di ppdb.madrasahdki.com
  • Klik Daftar > Login (gunakan nomor peserta dan Password)
  • Pilih madrasah tujuan pendaftaran
  • Cetak tanda bukti pendaftaran

Alur Lapor Diri Secara Daring
  • Akses laman pendaftaran Madrasah DKI Jakarta di ppdb.madrasahdki.com
  • Klik login (gunakan nomor peserta dan Password)
  • Klik tombol lapor diri
  • Cetak tanda bukti lapor diri
Calon Peserta didik melihat hasil kelulusan secara online di ppdb.madrasahdki.com.

Jalur Pendaftaran MIN MTsN dan MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023


PPDB Madrasah DKI Jakarta Tahun 2022/2023 untuk jenjang MIN, MTsN, dan MAN di DKI Jakarta dilaksanakan dengan menggunakan beberapa jalur pendaftaran dengan rincian sebagai berikut:

1. Jalur Pendataran PPDB MIN DKI Jakarta
  • Jalur Reguler
  • Jalur Zonasi RT
  • Jalur Anak Guru dan Pindah Tugas Ortu
  • Jalur Tahap Akhir

2. Jalur Pendafataran PPDB MTsN dan MAN DKI Jakarta
  • Jalur Afirmasi
  • Jalur Madrasah
  • Jalur Reguler
  • Jalur Prestasi
  • Jalur Zonasi RT
  • Jalur Tahfidz Al-Quran
  • Jalur Anak Guru dan Pindah Tugas Ortu
  • Jalur tahap Akhir

Jadwal PPDB MIN MTsN dan MAN DKI Jakarta Tahun 2021/2022


Pelaksanaan PPDB Online Madrasah DKI Jakarta pada jenjang MIN, MTsN dan MAN secara online dan serentak di mulai pada tanggal 25 Mei s/d 4 Juli 2022  sebagaimana dikutip dari situs PPDB Online Madrasah DKI Jakarta di ppdb.madrasahdki.com.

Untuk Jadwal lengkap tahapan pelaksanaan Pendaftaran siswa baru (PPDB) MIN MTsN & MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023 adalah sebagai berikut:

A. Jadwal PPDB MIN DKI Jakarta Tahun 2022/2023

Jadwal Pendaftaran Jalur Reguler
  • Pendaftaran atau Pemilihan MIN dan Seleksi : 8 s/d 9 Juni 2022
  • Pengumuman: 9 Juni 2022
  • Lapor Diri: 10 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Zonasi RT
  • Pendaftaran atau Pemilihan MIN dan Seleksi : 15 s/d 16 Juni 2022
  • Pengumuman: 16 Juni 2022
  • Lapor Diri: 17 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Anak Guru dan Pindah Tugas Ortu
  • Pendaftaran atau Pemilihan MIN dan Seleksi : 20 s/d 21 Juni 2022
  • Pengumuman: 21 Juni 2022
  • Lapor Diri: 22 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Tahap Akhir
  • Pendaftaran atau Pemilihan MIN dan Seleksi : 24 s/d 25 Juni 2022
  • Pengumuman: 27 Juni 2022
  • Lapor Diri: 28 s/d 19 Juni 2022

B. Jadwal PPDB MTsN Dan MAN Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022/2023

Jadwal Pendaftaran Jalur Afirmasi
  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi : 13 s/d 14 Juni 2022
  • Pengumuman: 14 Juni 2022
  • Lapor Diri: 15 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Madrasah

  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 6 s/d 7 Juni 2022
  • Pengumuman: 7 Juni 2022
  • Lapor Diri: 8 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Reguler

  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 9 s/d 10 Juni 2022
  • Pengumuman: 10 Juni 2022
  • Lapor Diri: 13 Juni 2021

Jadwal Pendaftaran Jalur Prestasi
  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 15 s/d 17 Juni 2022
  • Pengumuman: 17 Juni 2022
  • Lapor Diri: 20 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Zonasi RT

  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 20 s/d 21 Juni 2022
  • Pengumuman: 21 Juni 2022
  • Lapor Diri: 22 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Tahfidz Al-Quran
  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 23 s/d 24 Juni 2022
  • Wawancara: 24 s/d 27 Juni 2022
  • Pengumuman: 28 Juni 2022
  • Lapor Diri: 29 Juni 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Anak Guru dan Pindah Tugas Ortu

  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 30 Juni s/d 1 Juli 2022
  • Pengumuman: 02 Juli 2022
  • Lapor Diri: 03 Juli 2022

Jadwal Pendaftaran Jalur Tahap Akhir
  • Pendaftaran MTsN dan MAN serta Seleksi: 05 s/d 06 Juli 2022
  • Pengumuman: 06 Juli 2022
  • Lapor Diri: 07 Juli 2022

Download Juknis PPDB Madrasah DKI Jakarta Tahun 2022


Untuk Jadwal Pendaftaran, Syarat Pendaftaran dan Tahapan pendaftaran MTsN & MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023 secara rinci, silahkan Bapak/Ibu Download Juknis PPDB Madrasah Wilayah DKI Jakarta Disini: Juknis PPDB Madrasah DKI Jakarta Tahun 2022.

Demikianlah informasi tentang Syarat dan Jadwal PPDB MIN MTsN dan MAN DKI Jakarta Tahun 2022/2023, semoga dapat memberikan manfaat.
Kami_Madrasah
Learn More
Manajemen Dalam Perspektif Islam

Manajemen Dalam Perspektif Islam

Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai manusia pertama menghuni dunia dengan tekun telah menata sejarah kehidupan manusia tahap demi tahab dengan tatanan yang perspektif. Tatanan kehidupan manusia melalui tata cara yang selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tatanan kehidupan yang tertata baik dan terarah merupakan sendi-sendi manajemen yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia.

Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi kehidupan manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik.

Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam pelaksanaan shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan.

Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen yang monomintal. Oleh karenanya, manajemen merupakan sebuah proses yang menjadi bagian dari ajaran Islam, agar setiap aktifitas yang kita lakukan menjadi terencana dan terarah, sehingga dapat mencapai pada tujuan yang kita inginkan.

Dalam makalah ini, akan diuraikan tentang manajemen dalam perspektif Islam serta manajemen dalam pendidikan Islam.

Manajemen Dalam Perspektif Islam

PENGERTIAN MANAJEMEN


Manajemen merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata pimpinan. Management berakar dari kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, atau mengelola.

Pengertian yang sama dengan pengertian dan hakikat manajemen adalah al-Tadhir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat didalam al-Qur’an (Ramayulis, 2002: 259). Seperti firman Allah SWT: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. (Q.S. al-Sajdah: 5).

Pada ayat diatas terdapat kata yudabbiru al-amra yang berarti mengatur urusan. Ahmad al-Syawi menafsirkan sebagai berikut: “Bahwa Allah adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT mengatur alam raya (Ramayulis, 2002: 260).

PERSPEKTIF ISLAM TENTANG MANAJEMEN


Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani (Jalaluddin Abd’ ar-Rahman, tt: 122); “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas)”. (H.R Thabrani)

Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkannya yang transparan merupakan ama perbuatan yang dicintai Allah swt.. Sebenarnya, manajemen dalam mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam (Hafiduddin & Hendri, 2003: 22).

Demikian pula dalam Hadis riwayat Imam Muslim dari Abi Ya’la (Yahya Ibn Syarifuddin, Tt: Hadits ke 17), Rasulullah saw. bersabda: “Allah swt. Mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu” (H.R Muslim)

Kata ihsan bermakna ‘melakukan sesuatu secara maksimal dan optimal’. Tidak boleh seorang Muslim melakukan sesuatu tanpa perencanaan, tanpa adanya pemikiran, dan tanpa adanya penelitian, kecuali sesuatu yang sifatnya emergency. Akan tetapi, pada umumnya dari hal yang kecil hingga hal yang besar, harus dilakukan secara ihsan, secara optimal, secara baik, benar dan tuntas (Hafiduddin & Hendri, 2003: 2).

Demikian pula ketika kita melakukan sesuatu itu dengan benar, baik, terencana, dan terorganisasi dengan rapi, maka kita akan terhindar dari keragu-raguan dalam memutuskan sesuatu atau dalam mengerjakan sesuatu. Kita tidak boleh melakukan sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan. Sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan biasanya akan melahirkan hasil yang tidak optimal dan mungkin akhirnya tidak bermanfaat.

Oleh karena itu, dalam Hadis riwayat Imam Tirmidzi dan Nasa’i, Rasulullah saw. bersabda: “Tinggalkan oleh engkau perbuatan yang meragukan, menuju perbuatan yang tidak meragukan” (H.R. Tirmidzi dan Nasa’i).

Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesutu dengan aturan serta memiliki manfaat (Hafiduddin & Hendri, 2003: 3). 

Dalam hadis riwayat Tirmidzi dari Abi Hurairah Rasulullah saw. bersabda: “Diantara baiknya, indahnya ke-Islaman seorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidak ada manfaatnya”. (H.R. Tirmidzi).

Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan perbuatan yang tidak pernah direncankan. Jika perbuatan itu tidak pernah direncanakan, maka tidak termasuk dalam kategori manajemen yang baik.

MANAJEMEN ZAMAN RASULULLAH SAW. 


Sebenarnya, sejak awal, Islam telah mendorong umatnya untuk mengorganisasi setiap pekerjaan dengan baik. Jadi, dalam ajaran Islam, manajemen telah diterapkan sejak zaman Rasulullah saw. Pembagian tugas-tugas telah mulai dibentuk. Walaupun Rasulullah saw. sendiri tidak menyatakan hal ini adalah sebuah proses manajemen, namun aspek-aspek manajemen secara nyata telah dilakukan, misalnya, mengapa Umar Ibnul Khaththab tidak pernah dijadikan panglima perang karena ternyata memang beliau diarahkan menjadi seorang negarawan.

Demikian pula Abu Bakar ash-Shiddiq. Ia tidak pernah menjabat sebagai pemimpin perang karena memang diarahkan menjadi negarawan. Mengapa ketika seorang sahabat Nabi Abu Dzar al-Ghifari meminta jabatan kepada Rasulullah saw. sementara teman-temannya sudah diangkat menjadi gubernur dan lain-lain (Hafiduddin & Hendri, 2003: 25), maka Rasulullah mengatakan:“Ini adalah amanat berat dan engkau adalah orang yang lemah”

Inilah manajer yang baik yaitu manajer yang mampu menempatkan orang pada posisi yang sesuai dengan kehlian dan bidangnya masing-masing. Penempatan the right man in the right place merupakan hal yang sangat penting Hafiduddin, Hendri Tanjung. 2003: 26).

Hal ini menunjukkan bahwa salah satu fungsi manajemen adalah menempatkan orang di posisi yang tepat. Rasulullah saw. memberikan contoh pada hal ini, bagaimana menempatkan orang pada tempatnya. Hal ini misalnya dapat dilihat bagaimana Abu Hurairah ditempatkan oleh Rasulullah sebagai penulis Hadis. Atau dapat dilihat pula bagaimana Rasulullah saw. menempatkan orang-orang yang kuat untuk setiap pekerjaan dan tugas.

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


Pengertian Manajemen Pendidikan Islam


Manajemen dalam pendidikan Islam dapat didefinisikan sebagai proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat Islam, lembaga pendidikan atau yang lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut melalui kerja sama dengan orang lain secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan, baik di bunia maupun di akhirat (Ramayulis, 2002: 261).

Sementara itu, Sulistyorini mengemukakan, bahwa Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia Muslim dan non manusia dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien (Sulistyorini. 2009: 14).

Sistem manajemen dalam pendidikan Islam merupakan proses yang koordinatif, sistematik dan integratif. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, sampai pada pengawasan. Proses ini selalu didasari oleh nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, sistem tersebut sekaligus mempunyai nilai materil dan spiritual.

Substansi Manajemen Pendidikan Islam

 
Hal yang harus disadari bahwa sebuah lembaga pendidikan Islam yang baik dengan kepemimpinan yang baik, harus di ikat pula oleh nilai-nilai yang diyakini oleh manajer Islami, nilai-nilainya adalah nilai-nilai Islami dan profesional dalam menangani sistem pendidikan Islam mulai dari tingkat makro (pusat), meso (wilayah/daerah), sampai tingkat mikro yaitu satuan pendidikan sekolah Islam dan luar sekolah Islam (Sulistyorini. 2009: 33).

Dr. Hadari Nawawi (1981) sebagaimana dikutip Sulistyorini, mengungkapkan bahwa substansi manajemen pendidikan Islam yang disebutnya sebagai manajemen operatif (management of operative function) kegiatannya meliputi; Tata usaha, perbekalan, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat (humas). Sedangkan Sutisna (1985) menjelaskan substansi manajemen pendidikan Islam sebagai berikut: Program pendidikan, Murid, Personalia, Kantor sekolah, keuangan sekolah, pelayanan bantu, hubungan masyarakat (Sulistyorini. 2009: 35).

Fungsi Manajemen dalam Pendidikan Islam

 
Para pakar manajemen pada era sekarang mengabstraksikan proses manajemen menjadi 4 proses, yaitu; planning, organizing, actuating, controlling (Sulistyorini. 2009: 35).

Peranan manajemen sangat ditentukan oleh fungsi-fungsi manajemen. Fungsi inilah yang menentukan berhasil dan tidaknya sebuah kinerja manajemen (Ramayulis, 2002: 270). Fungsi-fungsi tersebut ialah sebagai berikut:

  • Perencanaan (planing); Perencanaan dari sistem manajemen dalam pendidikan Islam adalah merupakan langkah pertama yang harus benar-benar diperhatikan oleh manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab, sistem perencanaan yang meliputi tujuan, sasaran dan target pendidikan Islam harus didasarkan pada situasi dan kondisi sumber daya yang dimiliki.Perencanaan tersebut harus tersusun secara rapi, sistematis dan rasional, agar muncul pemahaman yang cukup mendalam terhadaap perencanaan itu sendiri.
  • Pengorganisasian (organizing); Pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interaksi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Pengorganisasian dalam pendidikan Islam merupakan implementasidari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Penggerakan (actuating); Dalam pendidikan Islam, penggerakan merupakan suatu upaya untuk memberikan arahan, bimbingan dan dorongan kepada seluruh SDM dari personil yang ada dalam suatu organisasi agar dapat menjalankan tugasnya dengan kesadaran yang paling tinggi.
  • Pengawasan (controling); Dalam pendidikan Islam pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksanannya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materiil maupun spirituil. Pengawasan dalam pendidikan Islam sangat komplek, pengawasan material dan pengawasan spiritual, adanya keyakinan bahwa kehidupan ini bukanlah di monitor oleh manajer atau atasan saja, akan tetapi, langsung diawasi oleh Allah SWT.

Dari uraian diatas tentang manajemen, maka dapat penulis simpulkan sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, sebagai berikut:

  1. Manajemen merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata pimpinan;
  2. Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Disinilah Islam mengatur segala aktifitas harus dilakukan secara baik dan maksimal dengan prencaanan, proses, dan pengawasan yang baik. Sehingga akan menghasilkan pekerjaan yang baik dan terarah serta dapat mencapai tujuan;
  3. Rasulullah saw. Merupakan contoh seorang manajer yang baik, ha ini dapat dilihat bagaimana Rasulullah saw. menempatkan seseorang pada tempat yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya;
  4. Sistem manajemen dalam pendidikan Islam merupakan proses yang koordinatif, sistematik dan integratif. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, sampai pada pengawasan. Proses ini selalu didasari oleh nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, sistem tersebut sekaligus mempunyai nilai materil dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA

  • Departemen Agama RI. 2009. Mushaf al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: CV. Pustaka al-Kautsar.
  • Hafiduddin, Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Syariah Dalam Praktik. Cet.I. Jakarta: Gema Insani Press.
  • Jalaluddin Abd’ ar-Rahman. Tt. Jami’ al-Shogir min Hadisin al-Basyir al-Nadhir. Dar al-Kutub al-Nafidah.
  • Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.XII. Jakarta: Kalam Mulia.
  • Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam; Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta: Teras.
  • Yahya Ibn Syarifuddin. Tt. Al-Arba’in an-Nawawi, Hadis nomor 17.
Learn More
Hadits Tentang Tujuan Pendidikan

Hadits Tentang Tujuan Pendidikan

Hadits Tentang Tujuan Pendidikan

Hadits Pokok tentang Tujuan Pendidikan


Abu Huroiroh berkata: Rosulullah bersabda: ketika anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu: shodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendo’akan orang tuanya (Hadits Riwayat Muslim) (dikutip dari kitab Riyadhus sholihin Bab ilmu halaman 530).

Hadits Pendukung tentang Tujuan Pendidikan


1. Empat Perkara Pahalanya Mengalir Sampai Mati

Empat perkara yang pahalanya akan tetap mengalir sesudah manusia mati, yaitu: 
  • Orang yang mati yang mengikatkan dirinya (mengabdikan dirinya) dijalan Alloh;
  • Orang yang mengajarkan ilmu dan melaksanakan ilmu yang dimilikinya;
  • Orang yang bershodakoh maka pahalanya akan tetap mengalir;
  • Dan seorang laki-laki yang meninggalkan anak yang sholih dan anak tersebut mendo’akannya

Diriwayatkan oleh At-Thobroni dari Abi Umamah, dari kitab Mukhtarul Ahadits, hal. 22 Cet Pertama: Al-Haromain

Hadits tujuan pendidikan diatas berbeda secara lafdzi dan isi dengan hadits pokok tentang tujuan pendidikan diatas, dan juga berbeda dalam redaksi riwayatnya, namun urgensi pembahasannya sama, yakni tetapnya amal yang pahalanya akan tetap mengalir hingga ia mati.

Dan perbedaannya, dalam hadits tujuan pendidikan ini termasuk pahala yang terus mengalir ialah orang yang meninggal dalam pengabdiannya dijalan Alloh.

Sehingga tujuan pendidikan sebagaimana hadits diatas ialah membentuk peserta didik yang dapat memberikan manfaat kepada sesama terutama kepala dirinya sendiri hingga ia mati.

Itulah tujuan pendidikan yang sangat penting dan menjadi tujuan utama dalam setiap proses pembelajaran yang dijalani.  

2. Perbuatan Seorang Anak Berpengaruh Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Dari Sufyan yang diperolehnya dari orang yang mendengar dari Anas Bin Malik Ra ia berkata, Rosulullah bersabda:

"sesunggunhya amal perbuatan orang yang masih hidup akan memperlihatkan kepada saudara dan bapaknya dari orang-orang yang telah meninggal, apabila yang dikerjakan baik maka oleh Alloh Saudara dan bapaknya yang telah meninggal diberikan nikmat oleh Alloh dan memberikan kesenangan kepada mereka semua, dan jika sebaliknya, mereka akan berkata “wahai tuhanku, janganlah dicabut nyawa mereka (yang masih hidup) sampai engkau memberi mereka hidayah”

Nabi bersabda bahwasannya seorang mayit itu disiksa didalam kuburnya, seperti ketika ia disiksa (disakiti) diwaktu ia masih hidup. (Dari kitab Mawa’idhul Usfuriyah hal. 14 hadits ke 15: Al-Hidayah Surabaya)

Pada hadits tujuan pendidikan diatas, dijelaskan bahwasannya termasuk amal yang akan terus dibawa sampai mati ialah anak yang sholeh yang mendo’akn orang tuanya.

Kemudian pada hadits tujuan  pendidikan ini, mendukung hadits pokok tersebut, bahwasanya pada hadits ini dijelaskan ketika seorang melakukan perbuatan baik ketika masih hidup, maka orang tua dan saudara-saudaranya yang telah meninggalkan akan mendapatkan hasil dari amal perbuatannya yakni akan diberikan nikmat dan kesenangan di akhirat.

Oleh karenanya bukan hanya do’a dari seorang anak yang akan membawa kenikmatan bagi orang tuanya dialam kubur, namun juga segala perbuatan yang baik.

Perintah Mendidik Anak

Didiklah anak-anak kalian semua tentang tiga hal: cinta kepada Nabinya, cinta terhadap keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Karena sesungguhnya membaca Al-Qur’an itu sebagian dari perlindungan Alloh pada hari dimana tiada perlindungan kecuali perlindunganNya beserta NabiNya, dan para Sahabat-sahabatNya. (Abu Nasr Abdul Karim Asy-Syairozi didalam kitab Fawaidnya, (فر) Addailami didalam Musnadnya yaitu Al-Firdaus. dan Ibnu Al-Bukhori dari Ali).

Dari hadits tentang tujuan pendidikan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa tujuan pendidikan antara lain ialah:
  • Seorang pendidik bukan hanya guru namun juga orang tua, bahkan orang tua ialah pendidik pertama kalinya, orang tua wajib mendidik anak-anaknya tentang segala hal yang baik, diantaranya mencintai Nabinya, keluarganya dan membaca Al-Qur’an.
  • Perbuatan seorang anak, dapat berakibat terhadap orang tuanya yang sudah meninggal.
  • Sekolah mempunyai tujuan dalam mendidik para peserta didik, diantaranya ialah; (a) Menjadikan peserta didik menjadi orang yang sholih, (b) Keseimbangan duniawi dan ukhrowi. Artinya peserta didik tidak hanya dibekali keterampilan untuk kesejahteraanya di dunia, namun akhlak yang baik untuk kehidupan ukhrowinya.

DAFTAR PUSTAKA
  • Syeh Islam Muhyiddin. Tt. Riyadhus Sholihin. Surabaya: Al-Hidayah
  • Jalaluddin Abdirrahman. Tt. Al-Jami’us Shoghir. Darul Kutub An-Nafidah
  • Muhammad Ibnu Abi Bakar. Tt. Mawa’idhul Usfuriyah. Surabaya: Al-Hidayah
  • Syeh Ahmad Al-Hasyimi. Tt. Mukhtarul Ahadits. Surabaya: Al-Haromain
Learn More